CARA YANG BENAR MEMBACA TA'AWUDZ SESUAI ILMU TAJWID | Ustadz Hardi Damri, Lc

Saat ini admin akan membahas artikel tentang CARA YANG BENAR MEMBACA TA'AWUDZ SESUAI ILMU TAJWID | Ustadz Hardi Damri, Lc, semoga bermanfaat.

Hukum Ta'awudz dan Cara Membacanya:

Ta'awudz (isti'adzah) merupakan permintaan perlindungan kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala dari setan yang dirajam (terkutuk).

CARA YANG BENAR MEMBACA TA'AWUDZ SESUAI ILMU TAJWID | Ustadz Hardi Damri, Lc


Ada tiga lafazh ta'awudz (isti'adzah) yang boleh dibaca ketika memulai bacaan Al-Qur'an, yaitu:

  • أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ (Lafazh yang paling utama)
  • أَعُوْذُ بِاللهِ السَّمِيْعِ الْعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
  • أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
Hukum membaca ta'awudz/Isti'adzah ketika memulai membaca Al-Quran adalah Sunnah/Mustahab dan ada pendapat lain yang mengatakan wajib berdasarkan firman Allah Subhaanahu wa Ta'aala dalam Surat An-Nahl: 98:


فَإِذَا قَرَأْتَ ٱلْقُرْءَانَ فَٱسْتَعِذْ بِٱللَّهِ مِنَ ٱلشَّيْطَٰنِ ٱلرَّجِيمِ


Artinya: "Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk."

Bisa cekidot Video tentang CARA YANG BENAR MEMBACA TA'AWUDZ SESUAI ILMU TAJWID | Ustadz Hardi Damri, Lc :


Apakah Ta'awudz/isti'adzah dibaca keras (jahr/didengar orang lain) atau tanpa mengeluarkan suara (sirr)?

1. Ta'awudz/isti'adzah dibaca jahar ketika memulai bacaan Al-Quran dalam sebuah perkumpulan atau perayaan juga ketika sedang belajar membaca Al-Qur'an dan dibaca sirr ketika sholat atau sedang membaca sendiri.

2. Sebagian ulama lain berpendapat bahwa menjaharkan lafaz ta'awudz/isti'adzah tidaklah mutlak akan tetapi ada beberapa keadaan yang membolehkan ta'awudz/sti'adzah dibaca sirr, seperti:
  • Jika seorang qari membaca sendiri.
  • Apabila dia membaca dengan sirr ditengah orang ramai.
  • Apabila datang gilirannya membaca Al-Qur'an dalam s halaqoh dan dia bukan orang yang pertama kali membaca.
Bagaimana membaca ta'awudz/isti'adzah dalam sholat?
Ta'awudz/isti'adzah dibaca sirr baik dalam sholat jahar maupun sholat sirr.

Jika bacaan Al-Qur'an terputus, haruskah mengulang ta'awudz/isti'adzah kembali?
Apabila seseorang mengawali bacaan ta'awudz/sti'adzah dengan jahr, kemudian bacaannya terputus dengan pembicaraan diluar bacaan (pembicaraan yang tidak berhubungan dengan bacaan). Maka, ia dianjurkan melanjutkan bacaan dengan memngulang isti'adzah kembali. Kecuali, jika bacaan terputus karena keadaan darurat seperti batuk, bersin atau pembicaraan yang masih berkaitan dengan Al-quran atau bacaan. Maka bacaan ta'awudz tidak perlu diulang. [1]


Cara-cara Membaca Ta'awudz/Isti'adzah:

1. Cara membaca Ta'awudz diawal surat
  • Memutus/berhenti setelah membaca ta'awudz kemudian membaca basmalah, lalu membaca awal ayat surat yang ingin dibaca.
  • Memutus/berhenti setelah membaca ta'awudz kemudian membaca basamalah bersambung dengan awal ayat pada surat yang dibaca.
  • Menyambung bacaan ta'awudz dengan basmalah kemudian membaca awal ayat surat yang ingin dibaca.
  • Menyambung bacaan ta'awudz, basmalah dan awal ayat surat yang ingin dibaca.

2. Cara membaca ta'awudz dan basmalah di tengah surat

Maksudnya seseorang memulai bacaan Al-Qur'annya di pertengahan surat, seperti memulai bacaan pada awal juz yang bukan awal surat, awal hizb, atau ayat lainnya. Maka, ia boleh memilih ingin membaca basmalah setelah ta'awudz atau tidak membaca basmalah.

- Jika membaca basmalah setelah isti'adzah maka ia boleh memilih salah satu dari cara yang empat diatas.

- Namun, apabila ia tidak membaca basmalah, maka ia boleh memilih satu dari dua cara berikut ini:
  • Memutus/berhenti setelah membaca ta'awudz kemudian membaca awal ayat surat yang ingin dibaca. Dan cara ini lebih diutamakan/dianjurkan untuk diamalkan.
  • Menyambung bacaan ta'awudz, basmalah dan awal ayat surat yang ingin dibaca.

Hukum Basmalah dan Cara Membacanya:
Tidak ada perbedaan pendapat Ulama Qiroat (Qurra') tentang hukum membaca basmalah di setiap awal surat kecuali surat At-Taubah.

Teks atau lafaz basmalah adalah:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِیْمِ

Artinya: “Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.”

Bagaimanakah hukum membaca basmalah dalam sholat?
Boleh Jahr (keras), atau tidak Jahr (tidak dibaca keras), sesuai madzhab fiqih masing-masing.

Cara-cara Membaca Basmalah:

1. Cara membaca basmalah di antara dua surat, adalah:

  • Menyambung akhir ayat surat yang sedang dibaca dengan basmalah dan dengan awal ayat surat berikutnya.
  • Memutus akhir ayat surat yang sedang dibaca dengan basmalah dan dengan awal ayat surat berikutnya.
  • Berhenti pada akhir ayat surat yang sedang dibaca, lalu menyambung basmalah dengan awal ayat surat berikutnya.

Penting: Dilarang menyambung akhir ayat yang sedang dibaca dengan basmalah lalu berhenti, kemudian melanjutkan bacaan langsung pada ayat pertama surat berikutnya. Tahukah mengapa? agar tidak menganggap basmalah sebagai lanjutan dari surat sebelumnya yang sedang dibaca. Seolah-olah basmalah termasuk ayat pada surat yang terakhir dibaca.

2. Cara membaca akhir ayat surat Al-Anfal dengan awal surat At-Taubah

Hanya ada satu surat di dalam Al-Qur'an yang tidak diawali dengan basmalah yaitu Surat At-Taubah. Hal ini dikarenakan Surat At-Taubah merupakan surat yang diawali dengan seruan perang sedangkan kalimat basmalah mengandung makna kasih sayang sehingga tidak mungkin sebuah peperangan dilandasi dengan rasa kasih sayang. Lafaz basmalah di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 114 kali, di setiap awalan surat yang 113 dan pada QS. An-Naml ayat 30.

Cara membaca akhir ayat surat Al-Anfal: 75 dengan awal surat At-Taubah: 1 ada tiga cara, yaitu:
  • Berhenti pada akhir surat Al-Anfal (عَلِيمٌۢ), lalu mengambil nafas kemudian melanjutkan bacaan dengan memulai ayat pertama surat At-Taubah (...بَرَآءَةٌ)
  • Berhenti pada akhir surat Al-Anfal (عَلِيمٌۢ) dengan saktah (saktah: berhenti sejenak tetapi tidak boleh mengambil nafas), lalu melanjutkan bacaan ayat pertama surat At-Taubah (...بَرَآءَةٌ)
  • Menyambung akhir ayat surat Al-Anfal (عَلِيمٌۢ) dengan ghunnah dua harakat (Iqlab) dengan awal ayat surat At-Taubah (...بَرَآءَةٌ)


➧Ulama berpendapat bahwa membaca basmalah di beberapa tempat berikut ini lebih dianjurkan dibanding meninggalkan bacaan basmalah ketika memulai bacaan Al-Qur'an:

1. Ayat-ayat yang dimulai dengan asmaul husna, seperti:


ٱلرَّحْمَٰنُ عَلَى ٱلْعَرْشِ ٱسْتَوَىٰ

Artinya: "(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy." (Qs. Thaha: 5)


ٱللَّهُ وَلِىُّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يُخْرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ


Artinya: "Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya." (Qs. Al-Baqarah: 257)

2. Ayat-ayat yang dimulai dengan dhamir (kata ganti) Allah Subhaanahu wa Ta'aala, seperti:


إِلَيْهِ يُرَدُّ عِلْمُ ٱلسَّاعَةِ

Artinya: "Kepada-Nya-lah dikembalikan pengetahuan tentang hari Kiamat." (Qs. Fussilat: 47)


3. Ayat yang dimulai dengan sayyidina Muhammad Shallallaahu 'alaihi wasallam, seperti:

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ ٱللَّهِ

Artinya: "Muhammad itu adalah utusan Allah" (Qs. Al-Fath: 29)


➧Ulama juga mengisyaratkan untuk tidak membaca basmalah ketika memulai bacaan Al-Qur'an pada ayat-ayat berikut ini:[2]

• Qs. An-Nisa : 118

لَّعَنَهُ ٱللَّهُ

Artinya: "Yang dilaknati Allah"

• Qs. Al-Baqarah : 268

ٱلشَّيْطَٰنُ يَعِدُكُمُ ٱلْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِٱلْفَحْشَآءِ

Artinya: "Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir)"

Terim kasih sudah membaca artikel ini yang berjudul CARA YANG BENAR MEMBACA TA'AWUDZ SESUAI ILMU TAJWID | Ustadz Hardi Damri, Lc.

Komentar

Tahsinul Qiro'ah